13 tahun membersamai mereka di Sekolah Peradaban Serang, menjadi bagian dari keluarga besar Sekolah Peradaban, termasuk angkatan awal, dari tahun kedua Sekolah Peradaban berdiri, merasakan juga Sekolah Peradaban tumbuh.
Sekolah yang penuh cinta, tempat pertama anak-anak tumbuh, bukan hanya mengenal huruf dan angka, tapi juga membentuk karakter, mengenal diri mereka sendiri, memahami minat dan bakat mereka.
Ada satu yang tumbuh dan tersimpan di alam bawah sadar mereka, bahwa sekolah adalah rumah kedua, tempat yang nyaman untuk belajar dan bertumbuh. Sampai akhirnya mereka keluar pun, sekolah dimanapun, bahwa sekolah adalah tempat yang nyaman dan rumah kedua itu adalah hal yang penting dalam proses mereka menuju kedewasaan.
Tak akan terlupa, dari pintu masuk sudah di sambut sapaan cinta dari para guru, saat mereka melangkah ke kelas diiringi oleh suara murotal yang bikin adem hati, lalu di susul learning activity, senam pagi, yang penting banget buat anak kinestetik untuk nantinya bisa diam di kelas, sholat Dhuha dan murojaah hafalan surat2 juz 30.
Lalu setelah itu baru mereka masuk ke aktifitas belajar, untuk kelas 1-3 akan terlihat seperti bermain, untuk kelas 4-6 baru benar-benar terlihat belajar layaknya sekolah biasa. Siang di isi sholat Dhuhur, berdoa, maksi bersama, istirahat bermain, saat di kelas tinggal review, kembali murojaah dan menambah hafalan.
Kalo kata anak-anak, guru-gurunya asyik, masih ingat sekali, pemandangan sangat biasa, para guru di kelas 1-2, anak-anaknya ada yang naik ke bahunya, duduk amprok di kakinya, minta gendong, bahkan guru-guru di kelas bawah ini harus bisa bernegosiasi dengan anak-anak yang ga mau masuk kelas, entah karena takut, tak nyaman, atau seperti di masa kecil dulu, yang malah asyik main sendiri, berkelana kemana dia suka.
Guru-guru luar biasa, yg benar-benar mendidik dari hati. Hingga mereka lulus, mereka dewasa, dan mereka tetap dekat dengan para gurunya. Guru asyik, guru keren, yang akan terus tersimpan di dalam hati dan benak mereka. Menjadi warna indah dalam hidup mereka.
Terima kasih Bapak dan Ibu Guru. Terima kasih telah mengajar dan mendidik mereka dengan kasih sayang, hingga mereka seperti sekarang. Terima kasih atas kesabarannya. Terima kasih telah hadir dan menjadikan mereka manusia seutuhnya sesuai dengan masa perkembangan mereka.
Terima kasih…terima kasih yang terdalam dari kami. Orang tua Assyfa Falah, Adzkia Nabila dan Dimas Rachman Nugrahanto. Alhamdulillah, 3 generasi kami telah tamat belajar di SD Peradaban Serang.
– Frie –